31 Oktober 2009

Modul V - Komunikasi Bisnis

Kuliah 5 - Budaya Dan Komunikasi Bisnis

20 Oktober 2009

Penyajian Data - Statistik Sosial

PenyajianData_Pert3

18 Oktober 2009

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL                                                                                                                        

Tabel Bilangan Acak

Tabel Bilangan Acak

Pengumpulan dan Analisis Data

Pengertian data harus dibedakan dengan informasi. Kalau saja kita bertanya kepada seseorang: Di mana kampus UIN Jakarta Syarif Hidayatulloh, maka kita diberitahu: Terus saja dari Terminal Bis Lebak Bulus sampai pertigaan Lampu Merah Pertama Ps. Jumat, terus sampai lampu merah kedua, terus di sebelah kanan jalan, di Jl. Ciputat Raya. Kata-kata tersebut disebut informasi, adapun lampu merah, terminal bis dan Jl. Ciputat Raya bukan informasi melainkan data. Dari contoh ini jelaslah bahwa informasi dibangun dari data.

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka menncapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Jawaban ini masih harus diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data.

Pengumpulan Data dalam Proses Penelitian

DATA → INDIKATOR → VARIABEL → HIPOTESIS → TUJUAN

Faktor yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data adalah masalah validitas dan reliabilitas dalam masalah pengukuran. Validitas disini sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur untuk mengukur suatu data. Meter adalah alat pengukur panjang bukan berat. Tes kecerdasan adalah alat ukurt intelegensi bukan kerajinan. Alat ukur dikatakan valid apabila alat itu mengukur yang diukurnya dengan teliti. Jika suhu udara 33oC, maka hasil pengukurannya dilaporkan 33oC bukan yang lain. Selanjutnya pengukuran dianggap reliabel (andal) jika alat ukur itu dipakai berulangulang pada obyek yang sama dan hasilnya tetap atau sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama.


INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode tertentu sesuai dengan tujuannya. Ada berbagai metode, antara lain; wawancara, observasi (pengamatan), kuesioner atau angket dan dokumenter.

Metode yang dipilih untuk setiap variabel tergantung pada berbagai faktor terutama jenis data dan ciri responden. Untuk data historis misalnya tidak bisa ditemukan dengan observasi tetapi dimungkinkan dengan dokumenter atau wawancara. Hal ini tergantung pada karakteristik data variabel, maka metode yang digunakan tidak selalu sama untuk setiap variabel. Berikut ini adalah metode pengumpulan data suatu penelitian.


1. Observasi (pengamatan)

Observasi adalah dimana peneliti mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Penyaksian dengan melihat, mendengar, merasakan yang kemudian dicatat seobyek mungkin. Dengan jenis pengamatan baik pengamatan dengan partisipasi penuh, partisipan, dan pengamat sempurna (complete observer).


2. Survei

Survei adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan instrumen untuk memintas tanggapan dari responden tentang sampel. Ciri-cirinya sebagai berikut:

1. Dipakai pada sampel yang mewakili populasi, khususnya probabilistic sampling.
2. Respon didapankan langsung dari responden.
3. Penggunaan survei melibatkan banyak responden daengan area yang lebih luas.
4. Dilaksanakan pada situasi yang alamiyah. Dapat dikunjungi di kantor, rumah untuk meminta informasi tanpa diharuskan menghadiri acara tertentu.

Pada dasarnya survei terdiri atas wawancara dan kuesinoner. Wawancara biasanya dilakukan dalam hubungan langsung ata tatap muka antara pewancara dan responden. Mengajukan pertanyaan, tanggapan dan melaporkannya secara tertulis. Instrumennya disebut schedule. Bentuk umum dari kuesioner adalah kuesinoner tertulis yang dikirim langsung ke responden. Du dalamnya terdapat pedoman untuk membimbing responden memberikan tanggapannya. Instrumennya adalah kuesinoner.


3. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal. Wawancara juga menangkap perasaan, pengalaman, emosi, motif yang dimikili responden. Dengan bebarapa jenis wawancara baik wawancara berstruktur dan tidak atau wawancara campuran.

4. Kuesioner (Angket)

Pada kuesiner pertanyaan disusun dalam bentuk tanya sedangkat pada angket, pertanyaan disusun dalam kalimat pertanyaan dengan opsi jawaban yang tersedia. Dilakukan dengan media yakni dengan daftar pertanyaan yang dikirim kepada responden.


5. Metode Dokumenter

Dokumen adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau peristiwa masa lalu. Data statistik yang diterbitkan secara berkala oleh Biro Pusat Statistik (BPS) adalah dokumen yang mencatat berbagai perkembangan yang terjadi di Indonesia dalam kurun waktu tertentu. Semua dokumen yang berhubungan dengan penelitian yang bersangkutan perlu dicatat sebagai sumber informasi.

TEKNIK SAMPLING

Sampel (contoh) adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling. Teknik sampling berguna agar:

1. Mereduksi anggota populasi menjadi anggotas sampel yang mewakili populasinya (representatif), sehingga kesimpulan dapat dipertanggungjawabkan.
2. Lebih teliti menghitung yang sedikit daripada yang banyak
3. menghemat waktu, tenaga dan biaya.

Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam mengambil sampel adalah sbb:


1. Tentukan dulu daerah generalisasinya. Banyak penelitian menurun mutunya karena generalisasi kesimpulannya terlalu luas. Penyebabnya karena peneliti ingin agar hasil penelitiannya berlaku secara meluas dan menganggap sampel yang dipilihnya sudah mewakili populasinya.
2. Berilah batas-batas yang tegas tentang sifat-sifat populasi. Populasi tidak harus manusia. Populasi dapat berupa benda-benda lainnya. Semua benda yang akan dijadikan populasi harus ditegaskan batas-batas karakteristiknya, sehingga dapat menghindari kekaburan dan kebingungan.
3. Tentukan sumber-sumber informasi tentang populasi. Ada beberapa sumber informasi yang dapat memberi petunjuk tentang karakteristik suatu populasi. Misalnya didapat dari dokumen.
4. Pilihlah teknik sampling dan hitunglah besar anggota sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Teknik pengambilan sampel dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Sampling random (probability sampling), yaitu pengambilan sampel secara acak (random) yang dilakukan dengan cara undian, ordinal atau tabel bilangan random atau dengan komputer.
2. Sampling non random (non probability sampling), yaitu pengambilan sampel secara tidak acak

Teknik Sampling Random


Terdiri atas 4 macam:
1. Teknik Sampling Sederhana (Simple random sampling)

Setiap unsur dalam seluruh populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih; dengan menggunakan undian, ordinal atau tabel bilangan random atau dengan komputer. Anggota sampel mudah dan cepat diperoleh, namun kadang tidak mendapatkan data populasi yang lengkap.

2. Teknik Sampling Bertingkat (Stratified Sampling)

Disebut juga teknik sampling berlapis, berjenjang dan petala. Digunakan apabila populasinya heterogen atau terdiri atas kelompok yang bertingkat. Dengan cara ini anggota sampel dapat lebih representatif, namun perlu usaha mengenali karakteristiknya.

3. Teknik Sampling Kluster (Cluster Sampling)

Disebut juga teknik sampling daerah, conditional sampling atau restricted sampling. Digunakan bila populasi tersebar dalam beberapa dearah, propinsi, kabupaten kecamatan dst. Pada setiap daerah diberi petak dan setiap petak diberi nomor. Nomor-nomor itu ditarik secara acak untuk menjadi sampelnya.

4. Teknik Sampling Sistematis (Systematical Sampling)
Sebenarnya merupakan treknik sampling sederhana yang dilakukan secara ordinal. Artinya, anggotas sampel dipilih berdasarkan urutan tertentu. Misalnya setiap kelipatan 5 atau 10 dari daftar poegawai suatu kantor. Keuntungannya dapat digunakan dengan mudah dan cepat namun kadang kurang mewakili populasi.


Teknik Sampling Nonrandom

Terdiri atas 3 macam:

1. Teknik Sampling Kebetulan (Accidental Sampling)
2. Teknik Sampling Bertujuan (Purposive Sampling)
3. Teknik Sampling Kuota (Quota Sampling)


1. Teknik Sampling Kebetulan (Accidental Sampling)

Teknik sampling kebetulan dilakukan apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang atau benda yang kebetulan ada atau dijumpai. Misalnya kita ingin meneliti pendapat masyarakat tentang kenaikan harga dan BBM, maka pertanyaan yang diajukan kepada mereka yang kebetulan dijumpai di pasar atau di tempat-tempat lainnya. Keuntungan menggunakan teknik ini ialah murah, cepat dan mudah. Sedangkan kelemahannya ialah kurang representatif.

2. Teknik Sampling Bertujuan (Purposive Sampling)

Teknik ini digunakan apabila anggota sampel yang dipilih khusus berdasarkan tujuan penelitiannya. Sebagai contoh: untuk meneliti tentang peraturan lalu lintas, maka hanya mereka yang memiliki SIM atau yang tidak memiliki SIM saja yang dijadikan anggota sampel. Keuntungan menggunakan teknik ini ialah murah, cepat mudah dan relevan dengan tujuan penelitiannya. Sedangkan kerugiannya ialah tidak representatif untuk mengambil kesimpulan secara umum (generalisasi).


3. Teknik Sampling Kuota (Quota Sampling)

Teknik ini digunakan apabila anggota sampel pada suatu tingkat dipilih dengan jumlah tertentu (kuota) dengan ciri-ciri tertentu. Teknik sampling kuota sering dikacaukan dengan teknik sampling bertujuan. Keuntungan dan kelemahan menggunakan teknik ini adalah seperti halnya teknik sampling bertujuan tadi.


PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA


PENGOLAHAN DATA

Pengolahan data merupakan salah satu rangkaian kegiatan penelitian setelah pengumpulan data. Setelah pengumpulan data, sering kali orang menjadi bingung; ‘Mau diapakan data yang telah terkumpul?”, “Bagaimana menhubungkan data di kuesioner dengan tujuan penelitian?”. Untuk itu data yang masih mentah (raw data) perlu diolah sedemikian rupa senhingga menjadi informasi yang akhirnya dapat digunakan untuk menjawab tujuan penelitian. Agar analisis penelitian menghasilkan hasil yang benar, paling tidak ada empat tahapan dalam pengolahan data yang harus dilalui, yaitu:

1. EDITING

MerupakAn kegiatan untuk melakukan pengecekan isian formulir atau kuesioner apaka jawaban dalam kuesioner itu sudah:

1. Lengkap: semua (pertanyaan sudah terisi jawabannya)
2. Jelas: jawaban pertanyaan apakah tulisannya cukup jelas terbaca
3. Relevan: jawaban yang tertulis apakah relevan dengan pertanyaannya
4. Konsisten: apakah antara beberapa pertanyaan yang berkaitan isi jawabannya konsisten, misalnya antara pertanyaan Usia denagn pertanyaan Jumlah anak. Bila dipertanyakan usia terisi 15 tahun dan dipertanyakan jumlah anak terisi 9, ini berarti tidak konsisten.


2. KODING
Koding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka/bilangan. Misalnya untuk variabel pendidikan dilakukan koding 1=SD, 2=SMP, 3=SMU, 4+PT. Jenis kelamin: 1=laki-laki dan 2=perempuan, dsb. Kegunaan koding adalah untuk mempermudah pada saat analisis data dan mempercepat pada saat entri data.


3. PROCCESSING
Setelah seluruh kuesioner terisi penuh dan benar, dan sudah melewati pengkodingan, maka langkah selanjutnya adalah memproses data agar dapat dianalisis. Pemprosesan data dilakukan dengan cara mengentri data kuesioner ke paket komputer. Ada beberapa paket yang dapat digunakan untuk pemprosesan data denagn masing-msing kelebihan dan kekurangannya. Salah satu paket program yang sering digunaka untuk entri data adalah paket program SPSS for Window. (Statistical Program for Sosial Science)

4. CLEANING

Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientri apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut kemungkinan terjadi pada saat kita mengentri data ke komputer. Misalnya untuk data pendidikan ada variabel yang bernilai 7, mestinya berdasarkan koding yang ada, pendidikan kodenya hanya 1 s/d 4.


ANALISIS DATA

Setelah selesai melakukan pengolahan data, maka langkah selanjutnya adalah data dianalis. Data mentah (raw data) yang sudah susah payah kita kumpulkan tidak akan ada artinya jika tidak dianalisis. Analisis data merupakan kegiatan yang sangat penting dalam suatu penelitian, karena dengan analis data lah data dapat mempunyai arti/makna yang dapat berguna untuk memecahkan masalah penelitian.

Pada umumnya analisis data bertujuan untuk:

1. Memperoleh gambaran/deskripsi masing-masing variabel
2. Membandingkan dan menguji teori atau konsep dengan informasi yang ditemukan
3. Menemukan adanya konsep baru dari data yang dikumpulkan
4. Mencari penjelasan apakah konsep baru yang diuji berlaku umum atau hanya berlaku pada kondisi tertentu.

Analisis data mempunyai posisi strategis dalam suatu penelitian. Namun perlu dimengerti bahwa dengan melakukan analisis tidak dengan sendirinya dapat langsung menginterpretasikan hasil analisis tersebut. Menginterpretasikan berarti kita menggunakan hasil analisis guna memperoleh arti/makna.

Interpretasi mempunyai dua bentuk, yaitu: arti sempit dan arti luas. Interpretasi dalam arti sempit (deskriptif) yaitu interpretasi data yang dilakukan hanya sebatas pada masalah penelitian yang diteliti berdasarkan data yang dikumpulkan dan diolah untuk keperluan penelitian tersebut. Sedang interpretasi dalam arti luas (analik) yaitu interpretasi guna mencari makna dan hasil penelitian dengan jalan tidak hanya menjelaskan/menganalisis data hasil penelitian tersebut, tetapi juga melakukan intervensi (generalisasi) dari data yang diperoleh denagn teori-teori yang relevan denagn hasil-hasil penelitian tersebut.

Langkah-langkah analisi yang digunakan untuk pendekatan kuantitatif antara lain sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif (Univariat)

Tujuan dari analisis ini adalah untuk menjelaskan/mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Bentuknya tergantung dari jenis datanya. Untuk data numerik digunakan nilai rata-rata (mean), median, standar deviasi dan inter kuartil range, minimal dan maksimal.

2. Analisis Analitik

a. Analisis Bivariat

Setelah diketahui karakteristik masing-masing variabel dapat diteruskan analisis yang lebih lanjut. Apabila analisis hubungan antara dua variabel, maka analisis dilanjutkan pada tingkat bivariat. Misalnya ingin diketahui hubungan antara berat badan denagn tekanan darah. Untuk mengetahui hubungan dua variabel tersebut biasanya digunakan pengujian statistik. Jenis uji statistik yang digunakan sangat tergantung pada jenis data/variabel yang dihubungkan.

b. Analisis Multivariat

Merupakan analisis yang menghubungkan antara beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen.

Daftar bacaan:

Creswell, John. Research Design, Jakarta: KIK Press, 2002.

Gulo, W. Metodologi Penelitian, Jakarta: Grasindo, 2002

Priyono, Sutanto. Modul Analisis Data. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, 2001

Notoatmodjo, Soekidjo. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta, 2002.

Usman, Husini. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara, 2004

15 Oktober 2009

Modul IV - Komunikasi Bisnis

Kuliah 4 - Teknologi Infokom

12 Oktober 2009

Penulisan Berita & Opini (Nilai Berita)

Kuliah 3 - Nilai Berita.ppt

Modul III - Komunikasi Bisnis

Kuliah 3 - Komunikasi Kepenyeliaan.ppt

Modul II - Komunikasi Bisnis

Kuliah 2 - Komunikasi Bisnis.ppt

Modul I - Komunikasi Bisnis

Kuliah 1 - Komunikasi Bisnis.ppt

06 Oktober 2009

Modul Kuliah Statistik Sosial Populasi Sampel

PopulasiSampelModif1