28 Desember 2010

Lima Foto 'Bersejarah' yang Berhasil Terekam Kamera pada Tahun 2010

Tahun 2010 akan segera berakhir, dan tahun ini banyak foto-foto 'bersejarah' terkait dunia Islam dalam berbagai bidang seperti ekonomi, sosial, olahraga maupun politik.
Berikut ini adalah beberapa momen penting dari tahun 2010 yang terekam kamera dan dipublikasikan oleh surat kabar Asysyuruq Al-Awsath:

1. Kunjungan pertama kalinya Raja Arab Saudi, Abdulah bin Abdul Aziz ke Suriah.

Dalam kunjungan tersebut, Raja Saudi bertemu dengan presiden Suriah Basyar Al-Assad. Ini adalah pertama kalinya raja Saudi mengunjungi Beirut (Suriah) selama 53 tahun dan juga menandakan redanya ketegangan politik kedua negara setelah sempat memanas.

2. Pidato presiden AS Barack Obama di Mesir.

Dalam kunjungannya ke negara-negara Islam, Presiden Obama sempat memberikan pidato di Kairo Mesir, dan menyampaikan keinginan negaranya untuk kembali menjalin hubungan yang lebih erat dengan Dunia Islam setelah beberapa tahun terakhir mengalami ketegangan.

3. Kembalinya mantan Ketua Badan Nuklir Internasional (IAEA), Muhammad El-Baradai ke Kairo Mesir.

Banyak orang menyambut kedatangannya dan meneriakkan slogan-slogan, "Kami cinta ElBaradai", "Bersama untuk perubahan" dan "Dukung pencalonan ElBaradai sebagai presiden Mesir pada 2010."

4. Pertemuan Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad dengan Sekjen Perlawanan Syiah Libanon Hizbullah, Hasan Nasrallah.

Presiden Iran Ahmadinejad untuk pertama kalinya mengunjungi Libanon selatan, dan selain melakukan kunjungan ke tokoh-tokoh Libanon, Ahmadinejad juga bertemu dengan Nasrallah. Hasan Nasrallah dalam pertemuan itu sempat memberikan Ahmadinejad cendera mata berupa senapan yang berhasil dirampas dari tentara Israel sewaktu berlangsungnya perang Hizbullah-Israel.

5. Terpilihnya Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Suara terbesar diperoleh Qatar dalam acara pemungutan suara di Zurich untuk menentukan tuan rumah piala dunia pada tahun 2022 mengalahkan Amerika yang juga bernafsu ingin menjadi tuan rumah. Kemenangan Qatar menjadi tuan rumah piala dunia mendapat sambutan khusus dari Syaikh Yusuf Qardhawi yang sangat bangga Qatar bisa mengalahkan Amerika dalam pemilihan itu dan menyatakan kemenangan Qatar adalah untuk semua orang Arab dan umat Islam dunia.

Sumber: www.eramuslim.com

26 Desember 2010

Kelompok Anti-Islam Berdiri di Belanda

Sebuah genderang perang ditabuh oleh kelompok anti-Islam di Belanda. Mereka bernama Sharia4Holland. Kelompok yang baru diluncurkan pada Rabu (22/12) ini telah menegaskan bahwa pihaknya siap berperang terhadap kaum Muslim di Belanda, jika ingin menjadikan negara kincir angin tersebut sebagai negara Islam atau berbasis Islam.

Demikian dilaporkan harian Trouw mengutip kelompok tersebut yang melakukan aksi protes. Kelompok fundamentalis Sharia4Holland ini merupakan sempalan Sharia4Belgium. Bahkan belakangan ini kelompok tersebut sudah mulai aktif di masyarakat Belanda.

Kelompok ini menolak upaya muslim memperjuangkan penerapan hukum syariah. Dinas intelijen Belanda dan koordinator pemberantasan terorisme nasional mengatakan sudah mengetahui aktivitas kelompok tersebut. Namun menurut mereka, masih terlalu dini untuk mengambil tindakan.

Kelompok Sharia4Holland ini banyak menggunakan internet untuk menyebarluaskan keberadaan dan misi mereka. Dalam profil di Facebook, mereka menyebut diri sebagai kelompok anak muda dari Belanda yang memperjuangkan hukum Tuhan (bukan hukum Islam). (mediaumat.com, 23/12/10)

Wikileaks: As & Inggris Intervensi Pendidikan

Kaum Muslim harus waspada, jangan-jangan kurikulum negeri ini pun tak lepas dari cengkraman penjajah. Pasalnya, yang namanya penjajah tidak akan melepaskan cengkramannya atas negeri jajahannya. Baru-baru ini WikiLeaks membocorkan rahasia bahwa Inggris dan AS ternyata bekerjasama untuk merusak generasi muda Muslim melalui perubahan kurikulum sekolah.
Seperti dikabarkan oleh harian Guardian, Selasa, 21/12/2010, pejabat pemerintah Inggris telah bergerak untuk mempengaruhi pendidikan Islam di Bangladesh sebagai bagian dari strategi kontra terorisme.

Kawat rahasia diplomatik yang dibocorkan oleh WikiLeaks mengungkapkan bagaimana Departemen Pembangunan Internasional (DFID) telah bekerjasa sama dengan AS untuk mengubah kurikulum ribuan madrasah atas nama "tujuan bersama kontra terorisme".

Dalam satu kabel yang mendiskusikan taktik kontra terorisme antara Inggris dan AS untuk Bangladesh, Duta Besar AS untuk Dhaka, James Moriaty, mencatat bagaimana rencana mereka terlibat meminta perdana menteri negara itu, Sheikh Hasina, untuk mengembangkan dan menerapkan kurikulum standar bagi sekolah-sekolah madrasah Islam yang tidak teratur.

Tindak lanjut dari desakkan AS cicanangkan melalui sebuah proposal "program pengembangan kurikulum" bagi sebuah madrasah untuk pemerintah Bangladesh oleh agen pengembangan pemerintah AS, USAID.

Di Bangladesh terdapat sekitar 64.000 sekolah Islam. Mereka dilihat sebagai bagian penting dari sistem pendidikan Bangladesh, sering menyediakan sekolah gratis bagi anak-anak yang orang tuanya tidak dapat mengirim mereka ke sekolah-sekolah konvensional.

Namun, 15.000 madrasah telah menjadi penyebab tetap bagi perhatian pemerintah saat ini yang mengklaim standar pendidikan yang diterima lebih miskin dari rata-rata.

Beberapa juga menyalahkan madrasah bagi anak-anak radikal, dengan klaim yang mereka gunakan untuk mendirikan kamp-kamp pelatihan jihad.

Beberapa pekan lalu, pemerintah Bangladesh memerintahkan sebuah investigasi pendanaan bagi madrasah setelah mengklaim bahwa kelompok Islam Hizbut Tahrir telah membangun pangkalan di sana.

Dr. Ghaysuddin Siddiqui dari Muslim Institute di London, sepakat bahwa intervensi DFID merupakan upaya untuk mencegah radikalisasi pemuda Muslim di Asia Selatan. "Ini merupakan masalah yang sangat tua," katanya. "Ada kebutuhan untuk melihat kurikulum yang tidak teratur untuk waktu yang sangat lama."

Memang sudah bukan rahasia lagi, program-program pesanan asing, seperti proyek deradikalisasi sebagai upaya menjinakkan umat Islam. Ada upaya sistematis untuk mempertahankan Sekularisme, dan penjajahan di negeri kaum Muslim. Karena itu, siapapun yang mengancam keduanya, akan diberi stigma, seperti Radikal, Fundamentalis, Teroris dan Kekerasan. Tujuannya agar umat menjauhinya, dan tidak memberikan dukungan kepada perjungannya.

Cara yang paling berbahaya, yang digunakan oleh penjajah adalah dengan menyesatkan opini umat Islam. Maka, lahirlah proyek deradikalisasi. Deradikalisasi ini sebenarnya bertujuan untuk menjinakkan umat Islam agar menerima Sekularisme dan penjajahan. Karena, kaum penjajah tahu, bahwa Islam merupakan sumber perlawanan, yang bisa mengancam kelangsungan penjajahan mereka. Istilah "terorisme" sendiri telah diciptakan oleh Barat untuk melegalkan pembunuhannya terhadap kaum Muslim seperti di Irak, Afghanistan, dan Pakistan.

AS Intervensi Kurikulum: Merusak Generasi!


Sangat jelas sekali, seperti yang telah terungkap sebelumnya oleh mereka yang memiliki kepedulian yang mendalam tentang kondisi dunia Islam, bahwa negeri-negeri imperialis akan terus berusaha mempengaruhi negeri jajahannya, termasuk dalam pendidikan.

Rahasia yang telah dibocorkan oleh WikiLeaks tentang rencana keji negara imperilis seperti Inggris dan AS untuk mengubah kurikulum pendidikan menjadi cambuk bagi kaum Muslim yang semestinya melirik kembali sistem pendidikan di negeri mereka.

Umat hari ini dapat memahami, mengapa kurikulum pendidikan yang diterapkan di negeri-negeri Muslim, termasuk di negeri ini, masih jauh dari standar kurikulum Islam. Satu pertanyaan sederhana, mengapa di sekolah-sekolah umum tidak ada pembelajaran Bahasa Arab, padahal mayoritas di negeri ini Muslim dan bahasa Arab merupakan alat untuk memahami Islam? Justru yang ada adalah Bahasa Inggris, terlebih lagi bagi sekolah-sekolah yang berstandar internasional. Pantas sebagian generasi Muslim tidak memahami al-Quran yang semestinya menjadi panduan hidup mereka.

Mengapa porsi pembelajaran Islam sebagai agama yang sempurna hanya dua jam dan itu juga sebatas ritual belaka? Mengapa sumber-sumber rujukan dalam bidang ekonomi, ketatanegaraan, dan materi-materi lainnya terutama tsaqafah hampir kebanyakan dari para 'pakar' yang berasal dari Barat? Sulit ditemukan sumber rujukan yang mengutip pemikiran-pemukiran dari para pemikir Muslim yang sebenarnya berfikir cerdas dan cemerlang.

Mengapa Sistem Pergaulan dalam Islam tidak pernah dibahas untuk anak-anak Muslim tetapi malah disisipkan Kesehatan Reproduksi Remaja? Dari sini umat dapat mengerti mengapa kerusakan demi kerusakan yang menimpa generasi muda Muslim terus terjadi dari hari ke hari? Para pemilik modal berusaha meraup keuntungan sekalipun mereka menggiring generasi pada titik nadhir yang sangat rendah.

Jangan-jangan, kurikulum di negeri ini pun telah dipengaruhi oleh AS? Memang tidak perlu menunggu bocoran dari WikiLeaks, seperti dinyatakan oleh pihak kedubes AS, "tidak ada agenda tersembunyi di Indonesia." Karena memang agenda AS tersebut telah tampak jelas. Jika demikian adanya wajar, jika kerusakkan sebagian remaja terjadi mulai dari pergaulan bebas dan mental terjajah, menunjukkan pendidikan hari ini gagal mendidik anak negeri. Jika benar demikian, inilah sebenarnya yang diinginkan oleh negara imperialis!

Lalu sampai kapan kaum Muslim akan menyepelekan agama mereka, Islam? [m/r/guardian/syabab.com]

Sumber:
http://dakwahkampus.com/berita/akhbar/1374-wikileaks-as-a-inggris-intervensi-pendidikan.html 

Islam Menjawab Seks Bebas

Belum hilang dari ingatan kita kasus Video mesum Ariel Peterpan dengan dua teman wanitanya yakni Luna Maya dan Cut Tari yang persidangannya belum selesai sampai saat ini kita dihebohkan lagi oleh hasil laporan survei Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang melaporkan 51 persen remaja di Jabodetabek telah melakukan seks pranikah.

Hasil yang sama juga terjadi di kota-kota besar lainnya misalnya saja di Surabaya tercatat 54 %, di Bandung 47 %, dan 52 % di Medan bahkan di jogja tercatat dari 1.160 mahasiswa, sekitar 37 % mengalami kehamilan sebelum menikah. Walhasil akibat dari perilaku ini Berdasarkan data Kemenkes pada akhir Juni 2010 terdapat 21.770 kasus AIDS dan 47.157 kasus HIV positif dengan persentase pengidap usia 20-29 tahun yakni 48,1 % dan usia 30-39 tahun sebanyak 30,9 % (http://nasional.tvone.co.id). Tak hanya itu Kasus aborsi di Indonesia setiap tahun mencapai angka 2,5 juta dan Pelaku umumnya berada pada kisaran usia 20-29 tahun. (http://news.okezone.com)

Sungguh ironi sebuh dikenal dengan penduduk muslim tersbesar di dunia ternyata memiliki pesoalan yang semestinya dihadapi oleh negara yang penduduknya jauh dari nilai-nilai islam. Tapi kenyataanya memang demikian sekulerisme yang melahirkan kebebasan atas nama HAM yang sejatinya jauh dari islam terah mendarah daging negeri ini. seks bebas yang menjangkiti generasi muda bangsa ini seolah-oleh telah tersistem dengan rapi mulai dari Perundang-undangannya, sosial masyarakatnya bahkan pendidikannya seolah-olah menyuburkan seks bebas.

Bisa kita lihat RUU Anti pornoasksi/grafi disahkan dengan menghilangkan kata “ANTI” yang mengisyaratkan poenoaksi/grafi tidak dilarang dengan mutlak tapi diatur yang akibatnya bisa dilihat indonesia menjadi pengakses industri porno no 1 di dunia dan Akses masyarakat Indonesia terhadap nama-nama sex-idol (bintang porno) seperti Pamela Anderson dari USA atau Maria Ozawa alias Miyabi dari Jepang, terekam oleh googletrends menempati peringkat 1 di dunia selama 3 tahun berturut-turut sampai tahun ini. Kampanye Pemakaian kondom untuk mencegah HIV/AIDS yang sejatinya kampenye penyuburan seks bebas terus dilakukan berbagai pihak tidak terkecuali oleh pemerintah padahal secara ilmiah kondom tidak bisa mencegah HIV/AIDS karena diameter pori-pori kondom lebih besar dari pada diameter virus itu sendiri.

Begitulah aturan atau hukum yang bersumber dari manusia, bukan malah mengatasi masalah malah menimbulkan masalah baru. Sudah saatnya kita kembali pada aturan dari Yang Maha benar Dialah Allah SWT lewat syariahnya tanpa pandang bulu karena Islambukan sekedar agama ritual saja melaikan juga mempunyai seperangkat aturan yang lengkap yang  mengatur seluruh alam. Islam tidak hanya  mempunyai aturan  yang  tegas terhadap pelaku seks bebas tapi juga  cara cegah.

Dan sekali lagi andaikan saja  yang diterapkan aturan Islam dalam hal ini hanya sebatas aturan untuk mencegah seks bebas maka akan terjadi banyak kontradiksi karena aturan Islam baru dapat dirasakan cahanyanya  apabila diterapkan secara Kaffah bukan hanya secara sebagian saja apalagi hanya mengadopsi eksistensinya seperti yang didengung-dengungkan polotikus akhir-akhir ini. Dan hanya Daulah khilafahlah satu-satunya yang bisa menerapkan Islam secara kaffah dan menjadi penjaganya. Wallâhu a’lam bi ash-shawâb. (Oleh Ancah Suroso, BKLDK F.T.Unesa)

Sumber:
http://dakwahkampus.com/artikel/opini-mahasiswa/1369-islam-menjawab-seks-bebas.html