24 Februari 2011

60 Sahabat Rasulullah


Enam puluh sahabat Rasulullah ini diambil dari Daftar Isi buku yang berjudul Karakteristik Perihidup 60 Sahabat Rasulullah yang disusun oleh Khalid Muhammad Khalid dan telah dialihbahasakan oleh Mahyuddin Syaf, dkk, diterbitkan oleh CV Penerbit Diponegoro Bandung.
1) MUSH'AB BIN UMAR : Duta Islam yang pertama. 
2) SALMAN AL-FARISI : Pencari kebenaran. 
3) ABU DZAR AL-GHIFARI : Tokoh gerakan hidup sederhana. 
4) BILAL BIN RABAH : Muadzin Rasulullah ... Lambang persamaan derajat manusia. 
5) ABDULLAH BIN UMAR : Tekun beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah. 
6) SA'AD BIN ABI WAQQASH : Singa yang menyembunyikan kukunya. 
7) SHUHAIB BIN SINAN : Abu Yahya yang selalu mendapat laba.
8) MU'ADZ BIN JABAL : Cendekiawan Muslim yang palin tahu mana yang halal dan mana yang haram. 
9) MIQDAD BIN 'AMR : Pelopor barisan berkuda dan ahli filsafat. 
10) SA'ID BIN AMIR : Pemilik kebesaran di balik kesederhanaan. 
11) HAMZAH BIN ABDUL MUTHALIB : Singa Allah dan panglima syuhada. 
12) ABDULLAH BIN MAS'UD : Yang pertama kali mengumandangakn Al-Qur'an dengan suara merdu. 
13) HUDZAIFAH IBNUL YAMAN : Seteru kemunafikan - Kawan keterbukaan. 
14) 'AMMAR BIN YASIR : Seorang tokoh penghuni surga. 
15) 'UBAIDAH BIN SHAMIT : Tokoh yang gigih menentang penyelewengan. 
16) KHABBAB BIN ARATS : Guru besar dalam berkorban. 
17) ABU 'UBAIDAH IBNUL JARRAH : Orang kepercayaan ummat. 
18) UTSMAN BIN MAZH'UN : Yang pernah mengabaikan kesenangan hidup duniawi.
19) ZAID BIN HARITSAH : Tak ada orang yang lebih dicintainya daripada Rasulullah. 
20) JA'FAR BIN ABU THALIB : Jasmani maupun perangainya mirip Rasulullah. 
21) ABDULLAH IBNU RAWAHAH : Yang bersemboyan : Wahai diri .... Jika kau tidak gugur di medan juang .... Kau tetap akan mati ... Walau di atas ranjang. 
22) KHALID IBNUL WALID : Ia selalu waspada, dan tidak membiarkan orang lengah dan alfa. 
23) QEIS BIN SA'AD BIN 'UBADAH : Kalau tidaklah karena Islam, maka ia lah ahli tipu muslihat Arab yang paling lihai. 
24) UMEIR BIN WAHAB : Jagoan Quraisy yang berbalik membela Islam yang gigih. 
25) ABU DARDA : Seorang budiman dan ahli hikmat yang luar biasa. 
26) ZAID IBNUL KHATTHAB : Rajawali pertempuran Yamamah. 
27) THALHAH BIN UBAIDILLAH : Pahlawan perang Uhud. 
28) ZUBAIR BIN AWWAM : Pembela Rasulullah s.a.w. 
29) KHUBAIB BIN 'ADI : Pahlawan yang syahid di kayu salib. 
30) UMEIR BIN SA'AD : Tokoh yang tak ada duanya. 
31) ZAID BIN TSABIT : Penghimpun Kitab Suci Al-Qur'an. 
32) KHALID BIN SA'ID BIN 'ASH : Anggota pasukan berani mati angkatan yang pertama. 
33) ABU AIYUB AL-ANSHARI : Pejuang di waktu senang ataupun susah. 
34) ABBAS BIN ABDUL MUTHALIB : Pengurus air minum untuk Kota Suci Mekah dan Madinah (Haramain). 
35) ABUHURAIRAH : Otaknya menjadi gudang perbendaharaan pada masa Wahyu. 
36) AL BARRA' BIN MALIK : Allah dan Surga. 
37) UTBAH BIN GHAZWAN : "Esok lusa akan kalian lihat Pejabat-pejabat Pemerintah yang lain daripadaku" 
38) TSABIT BIN QEIS : Juru bicara Rasulullah. 
39) USAID BIN HUDLAIR : Pahlawan hari Saqifah. 
40) ABDURRAHMAN BIN 'AUF : "Apa sebabnya anda menangis, Hai Abu Muhammad". 
41) ABU JABIR ABDULLAH BIN 'AMR BIN HARAM : Seorang yang dinaungi malaikat.
42) AMR IBNUL JAMUH : "Dengan cacat pincangku ini, aku bertekad merebut surga". 
43) HABIB BIN ZAID : Lambang kecintaan dan pengurbanan. 
44) UBAI BIN KA'AB : "Selamat bagimu, hai Abu Munzir, atas ilmu yang kau capai". 
45) SA'ADZ BIN MU'ADZ : "Kebahagiaan bagimu, wahai Abu Amr". 
46) SA'AD BIN UBADAH : Pembawa bendera Anshar
. 47) USAMAH BIN ZAID : Kesayangan, putera dari kesayangan. 
48) ABDURRAHMAN BIN ABI BAKAR : Pahlawan sampai saat terakhir. 
49) ABDULLAH BIN 'AMR BIN 'ASH : Tekun beribadat dan bertaubat. 
50) ABU SUFYAN BIN HARITS : Habis gelap terbitlah terang. 
51) 'IMRAN BIN HUSHAIN : Menyerupai malaikat.
52) SALAMAH BIN AL-AKWA : Pahlawan pasukan jalan kaki. 
53) ABDULLAH BIN ZUBEIR : Seorang tokoh dan syahid yang luar biasa. 
54) ABDULLAH BIN ABBAS : Kyai ummat ini. 
55) 'ABBAD BIN BISYIR : Selalu disertai cahaya Allah. 
56) SUHEIL BIN 'AMAR : Dari kumpulan orang yang dibebaskan, masuk golongan para pahlawan. 
57) ABU MUSA AL-ASY'ARI : Yang penting keikhlasan, kemudian terjadilah apa yang akan terjadi. 
58) THUFEIL BIN 'AMR AD-DAUSI : Suatu fithrah yang cerdas. 
59) 'AMR BIN 'ASH : Pembebas Mesir dari cengkeraman Romawi. 
60) SALIM MAULA ABU HUDZAIFAH : Sebaik-baik pemikul Al-Qur'an.

Kisah ikhlas

Zaman dahulu kala, ada tiga orang Bani Israil. Orang yang pertama berkulit belang (sopak), yang kedua berkepala botak, dan yang ketiga buta. Allah ingin menguji ketiga orang tersebut. Maka Dia mengutus kepada mereka satu malaikat.

Malaikat mendatangi orang yang berpenyakit sopak (Si Belang) dan bertanya kepadanya, “Sesuatu apakah yang engkau minta?”

Si Belang menjawab, “Warna yang bagus dan kulit yang bagus serta hilangnya dari diri saya sesuatu yang membuat orang-orang jijik kepada saya.”
Lalu malaikat itu mengusapnya dan seketika itu hilanglah penyakitnya yang menjijikkan itu. Kini ia memiliki warna kulit yang bagus. Kemudian malaikat itu bertanya lagi kepadanya, “Harta apa yang paling engkau sukai?”
Orang itu menjawab, “Onta.”

Akhirnya orang itu diberikan seekor onta yang bunting seraya didoakan oleh malaikat, “Semoga Allah memberi berkah untukmu dalam onta ini.”

Kemudian malaikat mendatangi si Botak dan bertanya kepadanya, “Apakah yang paling engkau sukai?”

Si Botak menjawab, “Rambut yang indah dan hilangnya dari diri saya penyakit yang karenanya aku dijauhi oleh manusia.”

Malaikat lalu mengusapnya, hingga hilanglah penyakitnya dan dia diberi rambut yang indah. Malaikat bertanya lagi, “Harta apa yang paling engkau sukai?”
Orang itu menjawab, “Sapi.”

Akhirnya si Botak diberikan seekor sapi yang bunting dan didoakan oleh malaikat, “Semoga Allah memberkahinya untukmu.”

Selanjutnya malaikat mendatangi si Buta dan bertanya kepadanya, “Apa yang paling engkau sukai?”
Si Buta menjawab, “Allah mengembalikan kepada saya mata saya agar saya bisa melihat manusia.”
Malaikat lalu mengusapnya hingga Allah mengembalikan pandangannya. Si Buta bisa melihat lagi. Setelah itu malaikat bertanya lagi kepadanya, “Harta apa yang paling engkau sukai?”
Orang itu menjawab, “Kambing.”

Akhirnya diberilah seekor kambing yang bunting kepadanya sambil malaikat mendoakannya.
Singkat cerita, dari hewan yang dimiliki ketiga orang itu beranak dan berkembang biak. Yang pertama memiliki satu lembah onta, yang kedua memiliki satu lembah sapi, dan yang ketiga memiliki satu lembah kambing.

Kemudian sang malaikat – dengan wujud berbeda dengan sebelumnya – mendatangi si Belang. Malaikat berkata kepadanya, “Seorang miskin telah terputus bagiku semua sebab dalam safarku, maka kini tidak ada bekal bagiku kecuali pertolongan Allah kemudian dengan pertolongan Anda. Saya memohon kepada Anda demi (Allah) Yang telah memberi Anda warna yang bagus, kulit yang bagus, dan harta, satu ekor onta saja yang bisa menghantarkan saya dalam safar saya ini.”
Orang yang tadinya belang itu menanggapi, “Hak-hak orang masih banyak.”

Lalu malaikat bertanya kepadanya, “Sepertinya saya mengenal Anda. Bukankah Anda dulu berkulit belang yang dijauhi oleh orang-orang dan juga fakir, kemudian Anda diberi oleh Allah?"
Orang itu menjawab, “Sesungguhnya harta ini saya warisi dari orang-orang tuaku.”
Maka malaikat berkata kepadanya, “Jika kamu dusta, maka Allah akan mengembalikanmu pada keadaan semula.”

Lalu, dengan rupa dan penampilan sebagai orang miskin, malaikat mendatangi mantan si Botak. Malaikat berkata kepada orang ini seperti yang dia katakan kepada si Belang sebelumnya. Ternyata tanggapan si Botak sama persis dengan si Belang. Maka malaikat pun menanggapinya, “Jika kamu berdusta, Allah pasti mengembalikanmu kepada keadaan semula.”

Lalu malaikat – dengan rupa dan penampilan berbeda dengan sebelumnya – mendatangi si Buta. Malaikat berkata kepadanya, “Seorang miskin dan Ibn Sabil yang telah kehabisan bekal dan usaha dalam perjalanan, maka hari ini tidak ada lagi bekal yang menghantarkan aku ke tujuan kecuali dengan pertolongan Allah kemudian dengan pertolongan Anda. Saya memohon kepada Anda, demi Allah yang mengembalikan pandangan Anda, satu ekor kambing saja supaya saya bisa meneruskan perjalanan saya.”

Maka si Buta menanggapinya, “Saya dulu buta lalu Allah mengembalikan pandangan saya. Maka ambillah apa yang kamu suka dan tinggalkanlah apa yang kamu suka. Demi Allah aku tidak keberatan kepada kamu dengan apa yang kamu ambil karena Allah.”
Lalu malaikat berkata kepadanya, “Jagalah harta kekayaanmu. Sebenarnya kamu (hanyalah) diuji. Dan Allah telah ridha kepadamu dan murka kepada dua sahabatmu.”

***
Demikianlah kisah ini, Allah senantiasa menguji hamba-hamba-Nya, dan kita pun senantiasa diuji oleh-Nya. Dalam kisah tadi, ada dua hal yang menjadi bahan ujian, yaitu kesehatan, penampilan fisik, dan harta. Mudah-mudahan kita adalah yang orang yang lulus ujian sebagaimana si Buta. Jika kita ingin seperti si Buta, maka kita harus berusaha menjadi bagian dari orang-orang yang bersyukur dan senantiasa merasakan adanya pengawasan Allah (muraqabatullah).
Semoga Allah senantiasa ridha dan tidak murka kepada kita semua. Aamiin.

Maraji’: Hadits Riwayat Bukhari – Muslim