08 Januari 2010

Tugas UAS Statistik Trend Line

Tugas UAS Statistik Trend Line

Variasi Umum, Gerak Siklis, Grafik Tak Beraturan

Variasi Musim, Gerak Siklis, Grafik Tak Beraturan

Tugas Statistik Membuat Soal

Tugas Statistik Membuat Soal

Tabel Bilangan Acak

Tabel Bilangan Acak

07 Januari 2010

110 Waria di Cimahi Mengidap HIV

Sebanyak 110 waria di Kota Cimahi, Jawa Barat,  terdeteksi mengidap penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus) AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
Hidayatullah.com--Para waria yang terdeteksi mengidap penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus) AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) itu, dua diantaranya meninggal dunia selama tahun 2009 Pengelola Program Sekretariat Tetap Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Cimahi, Afizah, Jumat, mengatakan, jumlah waria yang tercatat mengidap HIV AIDS sama jumlahnya dengan jumlah komunitas waria yang ada di Cimahi.
"Angka tersebut, bisa jadi lebih banyak karena tidak semua waria tercatat memeriksaan diri kepada kami," ujar Afizah.

Ia menjelaskan, dengan besarnya jumlah waria yang terdeteksi mengidap HIV AIDS di Cimahi maka akan berpengaruh terhadap tingkat pengidap HIV AIDS di Jawa Barat.

Dikatakan Afizah, selama ini pihaknya dan Dinas Kesehatan selalu menjalin kerjasama dengan waria untuk penanggulangan penyakit HIV AIDS dengan menggelar pemeriksaan IMS (Infeksi Menular Seksual) serta VCT (Voluntary Conseling and Testing).

Sementara itu, Petugas Lapangan dari Yayasan Srikandi Perintis (Perkumpulan Waria) Imelda Dahlia (24), mengatakan, sebelumnya sebanyak 20 orang waria di Kota Cimahi memang sudah menjadi pilot project pemeriksaan IMT dan VCT yang dilakukan KPA Kota Cimahi.

Dikatakan Imelda, ke 20 orang waria yang menjadi pilot project pemeriksaan IMT dan VCT tersebut tidak terjangkit virus HIV AIDS.

"Selama ini 20 orang telah diperiksa dan hasilnya negatif, dengan masuknya ke20 teman waria kami dalam pilot project tersebut diharapkan mereka tidak terjangkit virus HIV AIDS dan tidak menularkannya," katanya.

Imelda menjelaskan, ada empat kota lainnya yakni Sukabumi, Indramayu, Kota Bekasi dan Kota Cimahi yang juga melaksanakan program pilot project pemeriksaan 20 orang waria.

Karena kaum waria memiliki tingkat resiko yang cukup tinggi untuk terjangkit HIV AIDS, maka pemeriksaan IMT dan VCT bagi waria yang seharusnya dilakukan enam bulan sekali menjadi dua bulan sekali. [www.hidayatullah.com]

03 Januari 2010

Bangunlah Umat Yang Tidur!!!




Ya umat Islam, saudara kalian masih menderita di belahan bumi lain. Bangunlah, bangkitlah kalian.... apakah kita hanya akan jadi penonton saja, sementara saudara-saudara kita meregang nyawa?


Sumber: voa-islam.com

02 Januari 2010

Rahasia Sumur Zamzam


Selama ini kita mengenal sumur Zamzam dari buku-buku agama. Namun sebenarnya ada sisi ilmiah saintifiknya juga. Cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang air adalah hydrogeologi.

- Khasiat air Zam-zam tentunya bukan disini yang mesti menjelaskan, tapi kalau dongengan geologi sumur Zam-zam mungkin bisa dijelaskan disini. Sedikit cerita Pra-Islam, atau sebelum kelahiran Nabi Muhammad, diawali dengan kisah Isteri dari Nabi Ibrahim as, Siti Hajar, yang mencari air untuk anaknya Nabi Ismail as yang cerita selanjutnya bisa ditanyakan ke pak Haji disebelah ya (hihii). Sumur ini kemudian tidak banyak atau bahkan tidak ada ceritanya, sehingga sumur ini dikabarkan hilang.

Sumur Zam-zam yang sekarang ini kita lihat adalah sumur yang digali oleh Abdul Muthalib kakeknya Nabi Muhammad. Sehingga saat ini, dari “ilmu persumuran” maka sumur Zam-zam termasuk kategori sumur gali (Dug Water Well).


Dimensi dan Profil Sumur Zam-zam


Bentuk sumur Zam-zam dapat dilihat dibawah ini.
Sumur ini memiliki kedalaman sekitar 30.5 meter. Hingga kedalaman 13.5 meter teratas menembus lapisan alluvium Wadi Ibrahim. Lapisan ini merupakan lapisan pasir yang sangat berpori. Lapisan ini berisi batupasir hasil transportasi dari lain tempat. Mungkin saja dahulu ada lembah yang dialiri sungai yang saat ini sudah kering. Atau dapat pula merupakan dataran rendah hasil runtuhan atau penumpukan hasil pelapukan batuan yang lebih tinggi topografinya.

Lapisan alluvial Wadi Ibrahim ini terdapat setengah meter (0.5 m) lapisan yang sangat lulus air (permeable). Lapisan yang sangat lulus air inilah yang merupakan tempat utama keluarnya air-air di sumur Zam-zam.

Kedalaman 17 meter kebawah selanjutnya, sumur ini menembus lapisan batuan keras yang berupa batuan beku Diorit. Batuan beku jenis ini (Diorit) memang agak jarang dijumpai di Indonesia atau di Jawa, tetapi sangat banyak dijumpai di Jazirah Arab. Pada bagian atas batuan ini dijumpai rekahan-rekahan yang juga memiliki kandungan air. Dulu ada yang menduga retakan ini menuju laut Merah. Tetapi tidak/belum ada laporan geologi yang menunjukkan hal itu.

Dari uji pemompaan sumur ini mampu mengalirkan air sebesar 11 - 18.5 liter/detik, hingga permenit dapat mencapai 660 liter/menit atau 40 000 liter per jam.
Celah-celah atau rekahan ini salah satu yang mengeluarkan air cukup banyak. Ada celah (rekahan) yang memanjang kearah hajar Aswad dengan panjang 75 cm denga ketinggian 30 cm, juga beberapa celah kecil kearah Shaffa dan Marwa.

Keterangan geometris lainnya, celah sumur dibawah tempat Thawaf 1.56 m, kedalaman total dari bibir sumur 30 m, kedalaman air dari bibir sumur = 4 m, kedalaman mata air 13 m, Dari mata air sampai dasar sumur 17 m, dan diameter sumur berkisar antara 1.46 hingga 2.66 meter.

Air hujan sebagai sumber berkah

Makkah terletak di lembah, menurut SGS (Saudi Geological Survey) luas cekungan yang mensuplai sebagai daerah tangkapan ini seluas 60 Km2 saja, tentunya tidak terlampau luas sebagai sebuah cekungan penadah hujan. Sumber air Sumur Zam-zam terutama dari air hujan yang turun di daerah sekitar Makkah.

Sumur ini secara hydrologi hanyalah sumur biasa sehingga sangat memerlukan perawatan, walaupun kita tahu bahwa dari zaman dulu kala sampai sekarang sumur Zamzam tidak habis-habis airnya dan bisa dibayangkan berapa puluh juta orang jemaah haji yang sudah mengambil air zamzam?? Masya Allah..
Perawatan sumur ini yaitu termasuk menjaga kualitas higienis air dan lingkungan sumur serta menjaga pasokan air supaya mampu memenuhi kebutuhan para jamaah haji di Makkah. Pembukaan lahan untuk pemukiman di seputar Makkah sangat ditata rapi untuk menghindari berkurangnya kapasitas sumur ini.

Gambar disebelah ini memperlihatkan lokasi sumur Zamzam yang terletak ditengah lembah yang memanjang. Masjidil haram berada di bagian tengah diantara perbukitan-perbukitan disekitarnya. Luas area tangkapan yang hanya 60 Km persegi ini tentunya cukup kecil untuk menangkap air hujan yang sangat langka terjadi di Makkah, sehingga memerlukan pengawasan dan pemeliharaan yang sangat khusus.

(Connection by BIZZ.NET)
 
 
Sumber: amrusujud.blogspot.com