mediaumat.com- Sebuah jajak pendapat terbaru menunjukkan dukungan rakyat Amerika terhadap perang Afghanistan telah menurun ke tingkat terendah sejak Presiden Barack Obama berkuasa.
Survei yang dilakukan oleh Quinnipiac University menunjukkan bahwa mayoritas responden percaya bahwa AS seharusnya tidak terlibat di Afghanistan.
Tingkat dukungan dalam survei telah menurun menjadi 41 persen, hal ini jauh di bawah puncak 59 persen pada tahun lalu.
Sementara itu, Australia dan Inggris telah memperingatkan bahwa tahun 2011 dan 2012 akan menjadi tahun kritis bagi perang Afghanistan, sehingga pasukan pimpinan Amerika akan memiliki masa-masa sulit ke depan di Afghanistan.
Hampir satu dekade sejak invasi pimpinan Amerika di Afghanistan, pasukan asing mengalami masa sulit dengan meningkatnya jumlah pasukan yang tewas.
Menurut angka resmi, lebih dari 3.000 prajurit yang dipimpin AS telah tewas di Afghanistan sejak invasi pimpinan AS pada tahun 2001.
Jajak pendapat itu muncul setelah sebuah laporan terakhir menyatakan bahwa operasi militer pimpinan AS telah menimbulkan lebih dari 100 juta Dollar AS termasuk kerusakan pada properti umum di Afghanistan selatan.
Rakyat Afghanistan juga menyalahkan pasukan asing dan operasi militer mereka untuk kematian warga sipil. Peningkatan jumlah korban sipil telah meningkatkan sentimen anti-AS di wilayah bermasalah.
Gelombang kekerasan datang meskipun kehadiran 150.000 pasukan asing terlibat dalam apa yang disebut perang terhadap terorisme.
Perang di Afghanistan, dengan korban sipil dan militer di rekor tertinggi, telah menjadi perang terpanjang dalam sejarah AS
Penyesatan Politik
-
Begitu semangatnya pemerintah saat ini untuk mengkriminalkan ulama dan
membubarkan ormas Islam seperti HTI, tentu menimbulkan pertanyaan.
Mengingat, masih ...
7 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar