16 Januari 2011

Kebahagiaan di Negeri Ini Mahal

"Listrik mahal, cabe mahal, beras mahal ...", ungkap Ummu Adzkia Fachrina pembicara Majelis Taklim Muslimah Hizbut Indonesia (MHTI) DPD II Kota Bekasi, di Masjid Al-Manar, Bekasi (16/01). Begitulah kondisi rakyat saat ini, semua serba mahal. Bahkan menurutnya kebahagian di negeri ini mahal. 

Seperti, di pengunjung akhir tahun 2010, kenaikan harga bahan sembako melebihi kenaikan harga pada tahun-tahun sebelumnya. "Harga cabe mahal, beras mahal, apa sih yang tidak mahal di negeri ini," jelas Ummu Adzkia.

Kondisi ini diperparah lagi dengan adanya kebijakan - kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat. Misal adanya pengalihan minyak tanah ke gas yang terjadi tahun 2009 lalu yang disubsidi pemerintah menuai masalah, dari mulai adanya korban peledakan gas, sampai melambungnya harga minyak tanah. Ummu Adzkia menambahkan ternyata 70 persen gas yang dimiliki Indonesia lebih banyak diekspor ke luar negeri.

Fakta-fakta tersebut adalah sebagian contoh adanya keterpurukan yang terjadi, karna masih banyak fakta lain yang memperlihatkan kebobrokan sistem di negeri ini. Sebab itu, kondisi saat ini  mengalami yang namanya kerusakaan sistem atau adanya peradaban yang rusak. Ummu Adzkia menegaskan perlu ada perubahan yang mendasar untuk menggantikan sistem atau peradaban yang rusak itu, yaitu ubah peradaban menuju indahnya di bawah naungan sistem Islam. 

Dalam tema Tahun Baru Refleksi Perubahan Menuju Peradaban Islam, Ummu Adzkia, memaparkan ada dua hal untuk menuju peradaban Islam. Yaitu, pertama ubah sistem yang bobrok saat ini menjadi sistem Islam. Kedua, ganti pemimpin yang tidak amanah menjadi pemimpin yang amanah seperti masa khulafarasyidin yang telah memberikan contoh peradaban Islam yang gemilang. [kj, 16/01/11]
   

0 komentar: