Note:
Tulisan ini adalah catatan magang pada minggu ketiga.
Tugas:
Meliput berita di Pemda Bekasi tentang Demo Guru Swasta se- kota Beksi tgl 6 Agustus 2009 (pkl. 10.00).
Hasil Liputan
Faktanya:
Pada saat demo guru swasta se-Kota Bekasi berlangsung, secara bersamaan pula ada acara besar tentang Memperingati HUT RI ke-64 di Pemda Bekasi. Acara HUT ini diselenggarakan setiap tahun oleh Pemda Bekasi. Pesertanya terdiri dari Dinas/Institusi. Sekolah, Pelajar SMA, guru se-kota Bekasi, dan ormas. Acaranya berupa: lomba, gerak jalan, pemberian hadih, dll. Acara HUT ini berhenti sejenak, selama Demo Guru Swasta berlangsung.
Data hasil liputan Demo di lapangan:
Demo ini dilakukan oleh sekitar 100 orang dari BMPS (Badan Musyawarah Perguruan Swasta) & JAPMI (Jaringan Aktivis Pemuda & Mahasiswa Bekasi) di depan kantor Walikota Bekasi. Namun, bapak walikota tidak ada ditempat & demo tersebut mendapat pengawalan yang ketat dari Polisi & Satpol PP.
Dalam demo/aksi ini, para pengunjuk rasa menuntut agar PSB (Penerimaan Siswa Baru) Tahap II segara dicabut. Sahroni, selaku koordinator aksi, mengungkapkan sudah lebih dari 3000 siswa di sekolah swasta pindah ke sekolah negeri. Akibatnya, pihak sekolah swasta merasa merugi dengan adanya program PSB Tahap II ini.
Para pengunjuk rasa juga menuntut agar membubarkan SMPN 41 yang berlokasi di Bantar Gebang. Karna sekolah ini dianggap ilegal. Pemda membuat sekolah ini dalam rangka menampung PSB Tahan II, padahal sekolah ini sebenarnya tidak memiliki gedung & hanya menumpang dengan sekolah SD di Bantar Gebang.
Tulisan Berita di bawah ini adalah pengeditan dari reporter Dakta, sebagai pembimbing penulis selama liputan di lapangan. Dan tulisan ini.langsung disirakan LIVE di Dakta.Berikut hasil liputannya:
Sebanyak 100 guru swasta se-Kota Bekasi berunjuk rasa di depan kantor walikota Bekasi hari ini. Mereka menolak PSB (penerimaan Siswa Baru) Tahap II di Kota Bekasi. karna dinilai ilegal. Seperti dikatakan koordinator pengunjuk rasa, Sahroni, menurutnya banyak penyimpangan yang terjadi dalam PSB Tahap II tersebut. Dan juga akibat PSB ini berdampak terganggunya kegiatan belajar mengajar di sekolah swasta.
Sahroni mengatakan sedikitnya 3000 siswa baru di sekolah swasta pindah ke sekolah negeri, karna dinas pendidikan kota Bekasi membuka PSB Tahap II. Akibatnya banyak sekolah swasta di Kota Bekasi yang kehilangan siswa. Karna siswa mereka lebih memilih bersekolah di sekolah negeri lewat jalur PSB Tahap II.
Oleh karena itu, para pengunjuk rasa, menurut Sahroni, meminta Walikota menyelidiki kegiatan PSB Tahap II yang sarat dengan KKN. Dan Rekan Dakta, dalam aksi ini unjuk rasa tersebut, para pengunjuk rasa tidak berhasil menemui walikota Bekasi, Mochtar Muhammad. Sebab yang bersangkutan tidak ada ditempat.
Para pengunjuk rasa memilih untuk berorasi di Lobi Gedung Pemerintahan Kota Bekasi dengan pengjagaan ketat Polisi & Satpol PP kota Bekasi. para pengunjuk rasa mengancam akan berunjuk rasa kembali di kota Bekasi dengan jumlah yang lebih banyak, jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Dari Gedung Pemerintah Kota Bekasi, Kartini Rosmala melaporkan. Kini kita kembali ke studio.
0 komentar:
Posting Komentar