07 September 2009

Pengenalan Tugas Presenter, Reporter, dan Scripwriter


Tulisan ini dibuat berdasarkan catatan penulis blog pada saat pelatihan Jaring Dakta 5 yang disampaikan langsung oleh pembicara, Dhany Wahab Habieby.

Minggu ketiga pelatihan Jaring Dakta 2009, Angkatan ke-5,
Hari/Tgl: Kamis, 11 Juni 2009
Pukul: 09.00 - 11.30
Oleh: Dhany Wahab Habieby (Tim Redaksi Dakta)

.: MENULIS UNTUK TELINGAN :.

- Naskah siaran (script) radio sejatinya ditulis untuk didengar.

- Karakteristik Radio:
1. Auditif: hanya mengandalkan suara
2. Selintas: mendengar sambil beraktivitas, tidak bisa diulang
3. Waktu terbatas: tidak bisa mendalam, memori ingatan terbatas
4. Akrab, hangat, & personal.

- Panduan Penulisan:
1. Bahasa tutur (bahasa percakapanm informal, sehari-hari)
2. KISS (Keep It Simple and Short), gunakan klaiamt sederhana, singkat dan mudah dimengerti.
3. ELF (Easy Listening Formula) : bagus didengar dengan ejaan yang baik & benar.

- Fungsi script:
1. Bahan siaran
2. Pengendalian siaran (agar sessaui tema siaran)
3. Standarisasi bahsa siaran
4. Membentuk image/brand radio


- Cara Penulisan:
1. Ringkas & Jelas
2. Sederhana (istilah keseharian yang dikenal masyarakat)
3. Aktif (gerakan kalimat aktif bukan pasif)
4. Imajinatif
5. Hindari akronim (jika harus digunakan beri keterangan sesudah atau sebelumnya)
6. Pembulatan angka
7. Global (Hindari detail yang tidak perlu), con: suarat keputusan BKN
8. SPOK (kalimat berbentuk S-P-O-K, bukan sebaliknya)
9. Bercerita (gunakan kalimat tidak langsung)
10.Up to date (penulisan waktu/bersifat segera)
11.Hindari kosa kata yang sama
12.Titling (nama gelar) di awal

-Tujuan Wawancara (Radio Talkshow):
1. Menggali fakta, alasan, & opini atas peristiwa yang sudah, sedang atau akan berlangsung.
2. Tujuan khusus sesaui dengan format program ayang akan disiarkan.

- Pakar Komunikasi Radio Dr. Myles Martel membuat 8 peringkat tujuan wawancara:
1. memastikan kebenaran & aktualitas fakta
2. memperoleh pernyataan resmi langsung dari sumbernya.
3. menggali titik pandang/opini (point of view)
4. memformulasikan sesuatu masalah
5. memperoleh suara yang mewakili masyarakat
6. menciptakan gaya berita bercerita
7. meningkatkan citra pribadi pewawancara/anchor
8. memperkuat kredibilitas radio dibidang informasi.
.: JENIS WAWANCARA :.

- Jenis wawancara:
1. wawancara berita: tanggapan seorang ahli tentang isu-isu positif
2. wawancara jalanan: warga, saksi mata, korban, pedagang, pemadam
3. wawancara pribadi: perjalanan hidup, otobiografi
4. wawancara door stop: cegat nara sumber sebelum, setelah atau di sela-sela acara
5. wawancara tertulis: contoh mengirim pertanyaan melalui email
6. wawancara hiburan: contoh infotainment
7. wawancara di studio/talkshow (live interaktive): contoh mengundang pembicara 

- Peralatan wawancara:
1. tape recorder
2. kaset
3. handphone
4. alat tulis

- Tips wawancara:
1. pendek & langsung (durasi 30 detik -3 menit, ada insert aktivitas), talkshow (60 menit, telepon 10-15 menit)
2. yang anda wawancarai harus anda perhatikan
3. dengarkan jawabannya (sampaiakn pertanyaan dari jawabannya)
4. hindari membaca pertanyaan
5. jangan besedia mengajukan pertanyaan yang diatur oleh narasumber (kecuali bersifat promosi)
6. hindari pendekatan
7. berusahalah untuk netral (tidak memihak)
8. jangan berdebat
9. kendalikan wawancara
10.yakinlah bahwa yang Anda wanwancara menjawab pertanyaan Anda
11.lakukanlah intruksi bila perlu (bila narasumber berputar-putar/bertele-tele dalam menjawab)
12.jangan pula terlalu sering interupsi
13.bagaimana melakukan interupsi: lakukan saat jeda, sebut nama, baik pak/ibu
14.kehilangan kendali, beberapa hal yang mungkin dilakukan oleh narasumber:
     - berhentelih bicara, 2-3 detik ragu-ragu menjawab, anda harus membantu agar tidak rancu/deadair
     - memberi jawaban pendek: "ya/tidak". tindakan anda: ajukan "mengapa"
     - berhenti sesaat
     - mungkin menjawb "no comment". Teuskan pertanyaan berikutnya
     - menjawab istilah yang kabur
15.jangan lupa memberikan penghargaan (senang berbicara dengan Anda... terima kasih... sukses)

0 komentar: