Tulisan ini dibuat berdasarkan catatan penulis blog pada saat pelatihan Jaring Dakta 5 yang disampaikan langsung oleh pembicara, Nadiah Abidin
Minggu kedua pelatihan Jaring Dakta 2009, Angkatan ke-5,
Hari/Tgl: Kamis, 4 Juni 2009
Pukul: 09.00 – 10.30
Oleh: Nadiah Abidin
Pengertian Jurnalistik Radio
Jurnalistik Radio:
seni dan/keterampilan mengumpulkan, mengolah, dan menyusun info (peristiwa), serta menyajikannya melalui media radio
Syarat Utama Jurnalistik Radio: Karya yang dibuat harus berdasarkan FAKTA,bukan REKAAN.
Prinsip Dasar Jurnalistik Radio:
Ada 3:
- Kejujuran (honesty)
- Keakuratan (accuracy)
- Keadilan /apa adanya (fairness)
Format Penyajian JR:
Ada 2:
- Block Format: Pemblokan satu acara
- In Between: Selingan dari sebuah program
Minggu kedua pelatihan Jaring Dakta 2009, Angkatan ke-5,
Hari/Tgl: Kamis, 4 Juni 2009
Pukul: 09.00 – 10.30
Oleh: Nadiah Abidin
Pengertian Jurnalistik Radio
Jurnalistik Radio:
seni dan/keterampilan mengumpulkan, mengolah, dan menyusun info (peristiwa), serta menyajikannya melalui media radio
Syarat Utama Jurnalistik Radio: Karya yang dibuat harus berdasarkan FAKTA,bukan REKAAN.
Prinsip Dasar Jurnalistik Radio:
- Kejujuran (honesty)
- Keakuratan (accuracy)
- Keadilan /apa adanya (fairness)
Format Penyajian JR:
- Block Format: Pemblokan satu acara
- In Between: Selingan dari sebuah program
Karakteristik JR:
- Suara: Radio semata-mata mengandalkan suara
- Selintas Dengar: Harus bisa dimengerti dalam sekali dengar
- Kecepatan
Akar Persoalan: Persoalan sering berakar pada pesan yang disampaikan diterima berbeda oleh penerimanya.
Penyebab Terjadi Konflik:
Utama
(1) Persaingan/pertentangan antara pihak-pihak yang tak cocok
(2) Keadaan atau perilaku yang bertentangan
(3) Perselisihan antara kebutuhan, dorongan, keinginan, atau tuntutan berlebihan
Dampak-Konflik:
- Produktivitas menurun
- Kepercayaan menurun
- Pembentukan kelompok-kelompok
- Informasi dirahasiakan
- Arus komunikasi kurang
- Masalah moral muncul
- Waktu terbuang sia-sia
- Proses pengambilan keputusan tertunda
Anggapan Salah Tentang Konflik:
1. Konflik bila dibiarkan akan teratasi dengan sendirinya,
2. Konfrontasi langsung dengan seluruh persoalan atau dengan seseorang tidak
menyenangkan,
3. Konflik dalam organisasi tanda pemimpin tak bisa memimpin.
Anggapan Salah Tentang Konflik:
1. Konflik antarstaf menandakan mereka tak peduli terhadap organisasi
2. Amarah selalu bersifat merusak dan negatif
Level Konflik:
1. Perselisihan kecil sehari-hari
2. Tantangan yang lebih besar
3. Pertarungan terbuka
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konflik:
Internal:
- Karakteristik kepribadian
- Sistem nilai & keyakinan
- Kebutuhan
- Perbedaan persepsi
Eksternal:
- Keterbatasan sumber daya
- Derajat ketergantungan
- Peraturan tidak jelas
Tanda-Tanda Konflik:
- Tangan kanan tak tahu yang dilakukan tangan kiri
- Komunikasi lebih banyak memo, sms, atau e-mail
- Lebih banyak orang bekerja di balik pintu tertutup
- Rapat-rapat tak memperoleh hasil apa-apa
- Bahasa “mereka” & “kita”
- Kualitas output terpengaruh
- Nada suara tinggi, bahasa tubuh defensif, & air mata
- Rehat makan siang berkepanjangan
- Jadwal tidak terjaga
- Aksi bolos dengan berbagai alasan
- Moril/ketenangan rendah
- Orang-orang tertekan & muram
Hambatan Penyelesaian Konflik:
1. Mengesampingkan fakta & masalah sebenarnya ketika 1 kesalahan ditemukan
2. Menyalahkan pembawa pesan, bukan mengevaluasi isi pesan
3. Argumen tidak lengkap
4. Terlalu cepat memberi respons
5. Menyimak untuk menangkan setuju, bukan untuk mengerti
6. Pikiran melayang ke
7. Ingin menang
8. “Pokoknya saya/dia…”
1. Kolaborasi (kerjasama):
2. Mengikuti kemauan orang lain:
diri.
3. Dominasi (tonjolkan kemauan sendiri: Menekankan kepentingan sendiri
4. Menghindar:
konflik mengambang
5. Kompromi: Berorientasi jalan tengah
Pemikiran Pendahulu Penyelesaian Masalah:
- Keinginan mengutarakan pemikiran, antusiasme & harapan Anda
- Keinginan membantu orang-orang terkait lepas dari konflik
- Membangun kejujuran antarindividu
- Mengidentifikasi persoalan yang harus dihadapi
- Menetapkan batas waktu penyelesaian
- Keinginan memelihara hubungan positif selama konflik
- Keinginan mendorong semua yang terkait berpartisipasi secara positif
- Keinginan mendengar secara aktif
- Bersedia meluangkan waktu untuk meninjau ulang masalah
- Membedakan fakta dari pendapat
- Fokus pada masalah, bukan orang
Kiat Kerjasama:
1. Tetapkan masalah dengan jelas
2. Cari titik temu
3. Hargai semua pandangan meski lemah
4. Tunjukkan Anda mengenali banyak kepentingan
5. Hargai semua orang dengan kata-kata/sikap sopan
6. Kumpulkan usul-usul penyelesaian
7. Jauhi sikap “apa untungnya bagi saya” & “apa manfaatnya bagi kita semua”
8. Fokus pada manfaat
9. Sediakan waktu untuk evaluasi & membuat keputusan
Kiat Hadapi Anggota yang Marah:
1. Perhatikan hak & tanggung jawab individu
2. Dorong semua pihak untuk menyimak
3. Perhatikan kalau ada pihak yang terlalu pentingkan dirinya
4. Redam amarah; amarah orang agresif cenderung sebentar
5. Hadapi konflik segera
6. Beri kesempatan kepada anggota berbicara
7. Jika amarah saat 1 rapat, tanyakan anggota apa mau bahas masalah segera/nanti
8. Atasi dulu keluhan anggota
9. Tekankan ini bukan persoalan personal
10. Tetap tenang
11. Bersikap simpatik
12. Selidiki masalahnya
13. Tanyakan keinginan anggota, bagaimana cara masalah itu bisa selesai
14. Utamakan apa yang bisa dilakukan tanpa minta persetujuan atasan
15. Ambil tindakan penyelesaian dan selalu dipantau
Teknik Konfrontasi:
1. Awali pernyataan dengan “saya” untuk menjelaskan secara spesifik reaksi anda pada
persoalan terkait
2. Jelaskan secara spesifik persoalan yang ingin diluruskan
3. Jelaskan penyebab reaksi Anda
4. Jelaskan secara spesifik perilaku yang Anda inginkan
Teknik Membela Diri:
1. Tunggu beberapa detik sebelum respon
2. Bicara perlahan dg suara lembut
3. Berhenti sejenak jika Anda mulai marah
4. Tunjukkan keluhan & perasaan penting
5. Bantu orang-orang memahami persoalan & solusi
6. Gunakan bahasa tubuh dan kata-kata yang sopan
7. Tanyakan kapan/kenapa Anda/kalian berpikir…
8. Fokuskan pokok pembicaraan pada isu-isu yang berkaitan
Emosi dalam Konflik:
Refleksiologi emosi: orang secara tidak sadar menjauhkan diri dari kerjasama akibat konflik yang berlangsung.
Tanda:Menuduh,Merahasiakan,Menekan perasaan,& Marah.
Apa yang perlu dilakukan jika konflik sangat akut dan tidak bisa diselesaikan sendiri oleh individu-individu terkait? MEDIASI DENGAN INTERVENSI TIM KHUSUS
Tim Intervensi: Terdiri atas orang-orang yang memiliki wibawa dan mampu memecahkan persoalan secara adil
Tahapan Penetapan Tim Intervensi:
- Tentukan jumlah anggota tim intervensi yang diperlukan
- Buat daftar nama calon
- Bagikan info riwayat tiap calon anggota tim pada pihak-pihak yang bertikai
- Adakan pertemuan dg wakil kedua pihak
- Nama-nama yang tak tercoret menjadi anggota tim intervensi
Panduan untuk Tim Intervensi:
- Hindari sikap permusuhan
- Libatkan diri secara aktif
- Tunjuk seorang notulis
- Singkat dalam penjelasan
- Hindari kerahasiaan
- Jangan menjadi dewa penolong
- Mulai dengan proses hearing dan/ pertanggungjawaban
- Jernihkan segera desas-desus atau tuduhan
Tahapan Proses Intervensi:
Tim:
1. Menyusun peraturan dasar
2. Mengumpulkan data
3. Merumuskan persoalan
4. Mengumpulkan alternatif pemecahan
5. Buat kesepakatan dan sebarkan hasil kesepakatan itu
Bahan power point pembicara, lihat di:
http://www.ziddu.com/download/5537458/JaringDakta.ppt.html
0 komentar:
Posting Komentar