06 September 2009

PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI


Istilah lain untuk merujuk pada prinsip-prinsip komunikasi seperti asumsi, karakteristik-karakteristik dll. Prinsip-prinsip komunikasi pada dasarnya ialah penjabaran lebih jauh dari definisi atau hakikat komunikasi.

PRINSIP 1:
Komunikasi Adalah Proses Simbolik
• Manusia, satu-satunya hewan yang menggunakan lambang, animal symbolicum.

• Lambang atau symbol = sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang lainnya, berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Meliputi kata-kata (verbal), perilaku (nonverbal), dan objek yang maknanya disepakati bersama. Contoh : Memasang bendera di halaman rumah untuk menyatakan penghormatan atau kecintaan kepada negara.

• Ikon = suatu benda fisik yang menyerupai apa yang direpresentasikannya, ditandai dengan kemiripan. Contoh : - Patung Soekarno adalah ikon Soekarno, - Foto kita pada KTP, - Rambu-rambu lalu-lintas.

• Indeks, disebut juga signal atau gejala (symptom) = tanda yang secara alamiah merepresentasikan objek lainnya. Muncul berdasarkan hubungan antara sebab dan akibat yang punya kedekatan eksistensi.
Contoh :
- Awan gelap, indeks hujan yang akan turun,
- Menguap, gejala ngantuk atau bosan,
- Berkeringat adalah gejala kepanasan, kecapean atau kegugupan.

Lambang mempunyai beberapa sifat :

1. Sembarang, manasuka, atau sewenang-wenang
- Apa saja bisa dijadikan lambang, bergantung pada kesepakatan bersama. Lambang hadir dimana-mana.
Contoh : Berita TV, suara azan, tangisan bayi, kalung bertanda salib, pohon beringin untuk Partai Golkar.
- Makanan ( Mc D), dandanan dan penampilan fisik ( kulit putih ), tempat tinggal ( Pondok Indah Jakarta ), interior rumah ( buku-buku yang dipajang ), pekerjaan ( sekretaris ).

2. Tidak mempunyai makna, kitalah yang memberi makna

- Tidak ada hubungan yang alami antara lambang dengan referent (objek yang dirujuknya).
- Angka-angka tertentu yang mengandung makna-makna tertentu. Contohnya, 7, 9, 17 keberuntungan, 8 kekayaan, 4 kematian, 9 (Jepang) penderitaan, 13 sial (triskadaikophobia).
- 9999 “hari kiamat” bagi dunia komputer.
- Dasi sering dianggap bonafiditas.
- Manusia lebih sering mementingkan lambang daripada hakikat yang dilambangkannya sehingga ada sebagian orang menggantungkan nasib dan keselamatan mereka pada lambang-lambang tertentu.

3. Bervariasi

- Dari satu budaya ke budaya lain, tempat ke tempat lain, dan waktu ke waktu lain.
- Makna yang diberikan boleh jadi berubah dalam perjalanan waktu. Contoh : bung, heboh, moneter, lengser, interupsi, profesi dokter dan insinyur, kendaraan, warna kulit.

• Berkat kemampuan menggunakan lambang, manusia dapat berbagi.


PRINSIP 2 :
Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi
• Kita tidak dapat tidak berkomunikasi. Tidak berarti bahwa semua perilaku adalah komunikasi, hanya bila seseorang memberi makna.
Contoh : - tersenyum = bahagia
- cemberut = ngambek
- diam = malu, ragu-ragu, malas, tidak peduli
• Diam atau bungkam itu menyampaikan pesan yang maknanya mungkin tidak sesuai dengan makna di kepala anda.

PRINSIP 3 :
Komunikasi Punya Dimensi Isi dan Dimensi Hubungan
• Dimensi isi (verbal) menunjukan muatan komunikasi, apa yang dikatakan.
• Dimensi hubungan (nonverbal) menunjukan bagaimana cara mengatakannya, bagaimana hubungan para peserta komunikasi, dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan.
Contoh : - “Aku benci kamu “
- “Ih, jahat, kamu,”
- “Pergi ke Jakarta, Dik?”
• Sarkasme = kata yang menyenangkan disertai kualitas suara yang tidak menyenangkan.
• Lelucon (joke) = kata yang tidak menyenangkan dengan nada menyenangkan.
• Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan, dimensi hubungan merujuk unsur-unsur lain termasuk jenis saluran, penulis, tata letak, jenis huruf, warna tulisan.
• Pesan yang sama dapat menimbulkan pengaruh berbeda bila disampaikan orang berbeda dan disajikan dengan media yang berbeda.

PRINSIP 4:

Komunikasi Berlangsung dalam Berbagai Tingkat Kesengajaan
• Kita tidak dapat mengendalikan orang lain untuk menafsirkan atau tidak menafsirkan perilaku kita.

• Biasanya kesadaran kita lebih tinggi dalam situasi khusus daripada dalam situasi rutin.
Contoh : - tes lisan
- berdialog berbahasa Inggris

• Kita mengucapkan pesan verbal yang tidak kita sengaja, tapi lebih banyak pesan nonverbal yang kita tunjukan tanpa kita sengaja.
Contoh : - Bertolak pinggang saat presentasi
- Mahasiswa berpakaian ketat
- Postur tubuh tegap, cara berjalan mantap, berpakaian rapi.
• Setiap perilaku mungkin menyampaikan pesan, tapi tidak otomatis.
• Komunikasi telah terjadi bila penafsiran telah berlangsung, terlepas sengaja atau tidak.

• Banyak kesalahpahaman antarbudaya sebenarnya disebabkan oleh perilaku seseorang yang tidak disengaja yang persepsi oleh orang dari budaya lain.

PRINSIP 5:
Komunikasi Terjadi dalam Konteks Ruang dan Waktu
• Makna pesan bergantung pada konteks fisik dan ruang, waktu, sosial dan psikologis.
• Fisik dan ruang : topik yang lazim dipercakapkan berbeda-beda di tiap tempat.
• Waktu : - Dering telepon pada tengah malam
- Kunjungan pada malam minggu
• Sosial : keluarga ramah pada hari lebaran
• Psikologis : seorang istri yang mengeluhkan harga naik pada suaminya yang sedang santai nonton TV.

PRINSIP 6 :
Komunikasi Melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi
• Kita meramalkan efek perilaku komunikasi kita, saat kita berkomunikasi.
• Komunikasi terikat oleh aturan atau tatakrama.
Contoh : - “ Terima kasih”
- “ Maaf”
• Hingga derajat tertentu ada keteraturan pada perilaku komunikasi manusia. Dengan kata lain, minimal secara parsial, perlaku dapat diramalkan.
PRINSIP 7 :
Komunikasi Bersifat Sistemik
• Setiap individu adalah sistem yang hidup (a living system).
• Sistem dasar yang beroperasi dalam transaksi komunikasi : Sistem Internal dan Sistem Eksternal.
• Sistem Internal = seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu ketika ia berpartisipasi dalam komunikasi, yang ia serap selama sosialisasinya dalam berbagai lingkungan sosialnya.

Istilah yang identik dengan sistem internal :
- kerangka rujukan - bidang pengalaman
- stuktur kognitif - pola pikir
- keadaan internal - sikap

Mengandung semua unsur yang membentuk individu yang unik :
- ciri-ciri kepribadiannya
- intelegensi
- pendidikan
- dll.

Oleh karena itu, setipa individu adalah suatu sistem internal.
• Sistem Eksternal terdiri dari unsur-unsur dalam lingkungan di luar individu.
Contoh : - kata-kata yang kita pilih - isyarat fisik
- kegaduhan di sekitar - penataan ruangan
- cahaya - temperature ruangan
• Komunikasi adalah produk dari perpaduan antara sistem internal dan sistem eksternal. Lingkungan dan objek mempengaruhi komunikasi kita, namun persepsi kita atas lingkungan kita juga mempengaruhi cara kita berperilaku.

PRINSIP 8 :

Semakin Mirip Latar Belakang Sosial-budaya Semakin Efektiflah Komunikasi
• Komunikasi efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan para pesertanya.
• Kesamaan dalam hal tertentu, misalnya agama, suku, bahasa akan mendorong orang untuk saling tertarik dan pada gilirannya karena kesamaan tersebut komunikasi mereka menjadi lebih efektif.
• Makna suatu pesan, baik verbal ataupun nonverbal, pada dasarnya terikat-budaya.

PRINSIP 9 :

Komunikasi Bersifat Nonsekuensial
• Komunikasi manusia dalam bentuk dasarnya bersifat dua-arah. Penerima pesan sebenarnya pemberi pesan juga pada saat yang sama, yaitu lewat perilaku nonverbal mereka.
• Sifat sirkuler (dua-arah) disebut model komunikasi antarmanusia yang memusat.

Model sirkuler ditandai dengan beberapa hal :
1. Orang yang berkomunikasi dianggap setara. Mereka mengirim dan menerima pesan pada saat yang sama.
2. Proses komunikasi berjalan timbal balik, karena itu modelnya tidak lagi bersifat linier.
3. Dalam praktiknya, kita tidak lagi membedakan pesan dengan umpan balik.
4. Komunikasi yang terjadi sebenarnya jauh lebih rumit. Melibatkan komponen-komponen yang beroperasi hampir pada saat yang sama, mulai dari proses kimiawi dalam otak hingga gerakan bibir.
• Unsur-unsur proses komunikasi boleh jadi beroperasi dalam suatu tatanan tadi, tetapi mungkin pula, setidaknya sebagian, dalam suatu tatanan yang acak.

PRINSIP 10 :
Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis, dan Transaksional
• Komunikasi tidak mempunyai awal dan akhir, melainkan merupakan proses yang sinambung (continuous).
• Dalam kehidupan manusia, tidak pernah saat yang sama datang dua kali. Komunikasi terjadi sekali waktu dan kemudian menjadi sejarah.
• Dalam proses komunikasi itu, para peserta komunikasi saling mempengaruhi, karena komunikasi ialah proses yang sinambung dan dinamis yang kita sebut transaksi.
• Komunikasi telah terjadi sebenarnya bersifat artifisial, dalam arti bahwa kita mencoba menangkap sesuatu gambaran diam (statis) dari proses tersebut dengan maksud untuk menganalisis kerumitan peristiwa itu, dengan menonjolkan komponen-komponen penting.
• Implikasi dari komunikasi sebagai proses yang dinamis dan transaksional adalah bahwa para peserta komunikasi berubah (pengetahuan, pandangan, dan perilaku).
• Perspektif transaksional memberi penekanan pada dua sifat peristiwa komunikasi, yaitu serentak dan saling mempengaruhi.

PRINSIP 11 :
Komunikasi Bersifat Irreversible
• Suatu perilaku adalah suatu peristiwa yang berlangsung dalam waktu dan tidak dapat “diambil kembali”.
• Perilaku baru tidak mengubah perilaku sebelumnya, yang dapat kita lakukan hanya menampilkan perilaku tambahan. Misalnya “Maafkan saya. Saya tidak sengaja melakukannya”.
• Kita hanya dapat mengubah realitas semantik (makna yang kita berikan pada peristiwa itu), namun tidak sama sekali efek atau konsekuensinya. “To forgive but not to forget”.
• Sifat irreversible adalah implikasi dari komunikasi sebagai proses yang selalu berubah. Contohnya, sekali wartawan menyiarkan berita yang tanpa disengaja mencemarkan nama baik seseorang, maka nama baik orang itu sulit dikembalikan lagi ke posisi semula.

PRINSIP 12 :
Komunikasi Bukan Panasea untuk Menyelesaikan Berbagai Masalah
• Banyak persoalan dan konflik antarmanusia disebabkan oleh masalah komunikasi. Namun, komunikasi bukanlah panasea (obat mujarab) untuk menyelesaikan persoalan itu, karena mungkin persoalan itu berkaitan dengan masalah struktural.
• Komunikasi tidak akan efektif bila terdapat kesenjangan ekonomi yang lebar di antara peserta komunikasi.

0 komentar: